Setelah malam santai dengan sahabatku, aku dengan menggoda membungkuk, memperlihatkan vaginaku yang basah. Gairah kami menyala saat dia dengan kasar membawaku dari belakang, meninggalkanku dalam ekstasi.
Setelah hari yang sibuk, aku dan teman terdekatku menemukan diri kami di tempat tinggalku, bernafsu untuk melepas lelah.Saat kami turun ke bisnis, suasana menjadi dibebankan dengan gairah mentah.Aku tidak bisa menahan godaan memeknya yang basah menetes, dan aku menyelam, mencicipi kedalamannya.Antusiasme semakin memuncak saat dia membungkuk, mempersembahkan tempat persembunyiannya yang manis padaku.Dengan cengkeraman kuat pada bentuknya yang bahenol, aku terjun ke dalamnya, menetapkan kecepatan yang kuat.Erangannya bergemai di dalam kamar, bukti kenikmatan yang intens menjalar melalui dirinya.Dia membalas, menunggangiku, meninggiku dengan cintanya, meningkatkan irama cinta kami.Seiringkan tubuh, dia mulai menyeringai air mata, menambah kegembiraan kami berdua untuk mencapai klimaks.Seir, dia menyetubuhi tubuh kami berdua, bersimbahkan tubuh kami bersimbah dengan orgasme, dan menggairkan tubuh kami berdua bersentuhan.Seir nafas kami tersengal dengan gairah, kami berdua tersengal-sengal, merasakan kenikmatan yang tak terelin.